[28 Jun] Presiden Joko Widodo meminta dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di
sektor energi, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT
Pertamina, untuk membuka kesempatan bagi para pelaku usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) untuk ikut serta dalam proyek pembangunan di sektor
energi.
Upaya ini dilakukan untuk menggairahkan perekonomian
nasional lewat pemanfaatan produk dalam negeri, UKM, penciptaan lapangan
kerja, serta menumbuhkan daya beli masyarakat.
Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, permintaan
ini disampaikan presiden ketika memanggil kedua perusahaan pelat merah
itu ke komplek Istana, kemarin.
"Di PLN ada proyek pembangkit
mikrohidro dan minihidro, serta pembangunan transmisi. Kemudian, di
Pertamina juga diminta agar diidentifikasi apa saja kegiatan yang bisa
diserahkan kepada UMKM," kata Darmin, Senin (27/6).
Pelibatan
pelaku UMKM dalam beberapa proyek di bidang energi seperti dalam proyek
pembangkit mikrohidro dan minihidro juga dilakukan lantaran sebagian
besar teknologinya sudah mampu dikuasai oleh perusahaan dari dalam
negeri.
Nantinya, kedua BUMN besar itu akan membuat aturan main
untuk merealisasikan rencana mengikutsertakan pelaku UMKM dalam proyek
pemerintah di sektor energi. Sehingga, mekanisme ini akan mengakomodasi
pengusaha kecil untuk menggarap proyek, ketimbang perusahaan besar atau
swasta asing.
Perlu sosialisasi
Agar
rencana ini bisa berjalan dengan baik, kata Darmin perlu ada sosialisasi
yang intensif ke pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Dengan begitu,
informasi tentang pelibatan UMKM dalam proyek pemerintah di sektor
energi bisa sampai ke pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Pemerintah
menargetkan pelaksanaan proyek untuk pelaku UMKM ini bisa terealisasi
mulai tahun ini. "Untuk menjalankan proyek ini kan memang banyak UMKM
yang berminat, tetapi yang penting itu ya dikomunikasikan supaya bisa
tahu semua pelaku usaha," kata Darmin.
Sementara itu, PT PLN
siap memenuhi perintah presiden. Perusahaan negara di sektor
ketenagalistrikan ini siap menawarkan proyek-proyek pembangkut listrik
tenaga minihidro (PLTMH) di luar Jawa ke pengusaha kecil.
Direktur
Pengadaan PT PLN Supangkat Iwan Santoso bilang, selama ini pembangkit
mikrohidro dengan kapasitas rata-rata 100 kilowatt (KW) hingga 200 KW
sudah cukup banyak jumlahnya. "Mungkin jumlah total kapasitasnnya lebih
dari 100 MW, " jelasnya.
Menurutnya, PLN siap mengakomodasi
peran UMKM di proyek pembangkit. "Secara hukum masih belum ada batasan
proyek mana yang untuk UMKM atau perusahaan besar, namun kami siap
memberi dukungan bagi UMKM untuk kemudahan permodalan di perbankan
sehingga bisa dapat kelayakan proyek," ujar Supangkat.
sumber kontan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar