[2 Mar] Total E&P Indonesie menggandeng Akuo Energy Indonesia membangun
tiga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 7 megawatt peak
(MWp) di Kalimantan Timur. Proyek ini merupakan yang terbesar di
Indonesia.
Menurut President & General Manager Total E&P Indonesie Hardy
Pramono, kerja sama dengan Akuo Energy telah dirintis sejak 2013,
ketika pihaknya mengerjakan percontohan energi surya skala kecil di
kantor Total di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kerja sama tersebut
dilanjutkan hingga akhirnya Total meneken kontrak pengerjaan desain
rinci (front end engineering design/FEED) dengan Akuo Energy.
“Kontrak dengan Akuo Energy merupakan batu penjuru penting dalam
strategi TEPI untuk mengembangkan sejumlah proyek energi terbarukan di
Indonesia,” kata dia dalam siaran resminya, akhir pekan lalu.
Tiga proyek PLTS tersebut nantinya akan dibangun di wilayah operasi
Total di Kalimantan Timur, yakni di Senipah, Balikpapan, dan Handil.
Proyek PLTS Senipah rencananya akan dibangun di terminal Senipah dengan
kapasitas 4 MWp dan akan menjadi proyek terjadwal terbesar di Indonesia
saat ini. Bersama dengan generator listrik yang sudah ada, setrum dari
PLTS akan digunakan untuk mengoperasikan fasilitas pengolahan migas di
Senipah.
Selanjutnya, Proyek Balikpapan akan berlokasi di perkantoran Total
dengan kapasitas 2 MWp. Panel surya nantinya akan dipasang pada atap
sejumlah gedung di area perkantoran. Bersamaan dengan proyek ini, Total
juga akan membangun tiga area parkir dengan panel surya sebagai atapnya.
Untuk di Handil, PLTS akan berkapasitas 0,8 MWp di mana panel surya akan digelar di atap empat bangunan di Handil Base. Pembangkit ini nantinya bisa menutup 14,5% dari total konsumsi listrik di Handil Base ini.
“Ketika nanti sudah beroperasi, ketiga proyek ini akan mampu
mengurangi emisi karbon sebesar 2.220 ton per tahun,” ujar Hardy. Hal
itu sesuai dengan target Pemerintah Indonesia untuk mencapai porsi
energi terbarukan sebesar 23% pada bauran energi pada 2015.
Chairman and co-founder Akuo Energy Eric Scotto mengaku bangga bisa
bekerja dengan Total untuk menggarap proyek PLTS ini. Pihaknya juga
bangga bisa membantu Pemerintah Indonesia untuk mencapai target
pengurangan penggunaan energi fosil dalam bauran energi nasional.
“Dengan 17.500 pulau dan lebih dari 250 juta penduduk, di mana 20
juta di antaranya belum memiliki akses ke listrik, Indonesia berada di
garis khatulistiwa dan merupakan negara yang punya potensi besar dalam
hal energi terbarukan, khususnya tenaga surya. Indonesia berada dalam
strategi internasional kami,” tutur dia.
sumber beritasatu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar