Hal itu disampaikan oleh Elly Andriani
Sinaga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian
Perhubungan (Kemenhub). Dalam seminar Environtmental Sustainable
Transport (EST) kemarin (26/6) Elly menjelaskan bahwa Indonesia masih
menjadi penyumbang polusi terbesar. Penyebabnya adalah tingginya
kerusakan hutan di berbagai wilayah, tata guna lahan yang salah, dan
penggunaan bahan bakar.
"Sektor transportasi masih menjadi
penyumbang utama polusi. Persentasenya sampai 23 persen dari jumlah
emisi nasional," jelasnya.
Menurut dia, tingginya angka polusi yang
disumbang oleh sektor transportasi itu dipicu banyaknya bertambahnya
jumlah kendaraan setiap tahunnya. Dari data yang dihimpun, jumlahnya
mencapai 104,211 juta unit pada tahun 2013. Naik 11 persen dari tahun
lalu yang cuma 94,299 juta unit.
Dari jumlah itu, terbanyak adalah sepeda
motor dengan jumlah 86,253 juta unit di seluruh Indonesia. Jumlah itu
naik 11 persen dari tahun sebelumnya yakni 77,755 juta unit. Yang kedua
adalah mobil penumpang dengan 10,54 juta unit yang juga mengalami
kenaikan 11 persen dari tahun sebelumnya 9,524 juta unit. Populasi mobil
barang (truk, pikap, dan lainnya) tercatat 5,156 juta unit, naik 9
persen dari 4,723 juta unit.
Untuk mengatasi polusi, sebenarnya
pemerintah sudah melakukan berbagai usaha. Yakni dengan perbaikan
angkutan umum. Elly mengatakan, angkot dan bus yang rusak diganti yang
baru. Selain itu, pihaknya juga sudah mengembangkan angkutan. Salah satu
contohnya yakni Bus Rapid Transit (BRT) di beberapa kota besar. "Salah
satunya transjakarta," terangnya.
Sumber: jpnn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar