[12 Juli] Dalam upayanya untuk terus meningkatkan pasokan listrik bagi kebutuhan
masyarakat, terutama dalam mendukung tumbuhnya perekonomian nasional,
Pemerintah cq. PT PLN (Persero) dituntut untuk dapat memaksimalkan
potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy yang ada
dan banyak tersedia di Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, Kamis
(11/7/2013) kemarin, PLN melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau
Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Atman Energy untuk rencana
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLT Biomassa)
berkapasitas 2 Mega Watt (MW) di Kabupaten Sampit, Propinsi Kalimantan
Tengah.
Penandatanganan MoU rencana pembangunan PLT Biomassa di
Sampit ini, dilakukan oleh General Manager PLN Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah (Kalselteng) Yuddy Setyo Wicaksono dengan Direktur
Utama PT Atman Energy, Yoyo Hendrarsin. Nampak hadir dalam acara
penandatanganan MoU yang dilakukan di PLN Sampit tersebut Direktur PLN,
Vickner Sinaga.
"Semoga MoU ini dapat segera ditindaklanjuti dan
dapat segera mewujudkan hadirnya PLT Biomassa berkapasitas 2 Mega Watt
di Sampit. Selain biaya produksi listriknya yang lebih murah jika
dibandingkan dengan menggunakan Bahan Bakar Minyak, PLT Biomassa ini
juga lebih ramah lingkungan, karena memanfaatkan dan mengolah sisa
limbah cair dari kelapa sawit. Ini tentunya dapat membantu perkebunan
sawit dalam mengelola limbah cairnya dan disatu sisi lingkungan tetap
terjaga" ujar Direktur PLN, Vickner Sinaga.
Pembangunan PLT
Biomassa di Sampit ini lanjut Vickner Sinaga merupakan wujud komitmen
PLN untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan potensi energi baru dan
terbarukan dan juga upaya untuk mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak
sebagai sumber energi pembangkit listrik. Hal ini tentunya sejalan
dengan program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.
Direktur
Utama PT Atman Energy, Yoyo Hendrarsin menambahkan, "Limbah cair sisa
dari minyak kelapa sawit yang tidak terpakai mengandung gas methane yang
akan dimanfaatkan menjadi sumber energi untuk menghasilkan listrik".
Jika
PLT Biomassa berkapasitas 2 Mega Watt ini beroperasi, maka potensi
penghematan yang bisa diraih PLN dari pengurangan penggunaan Bahan Bakar
Minyak adalah sekitar 34 miliar rupiah dengan asumsi harga produksi
listrik menggunakan BBM adalah 2.800 Rp/kWh. Sedangkan harga pembelian
listrik swasta yang dihasilkan dari PLT Biomassa adalah 1.170 Rp/kWh
sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 4 tahun 2012.
esdm
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar