[15 Jul] Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji memastikan harga sumber
pasokan energi mobil listrik lebih murah dibandingkan Bahan Bakar Minyak
(BBM) bersubsidi. Padahal listrik yang digunakan untuk mengisi bahan
bakar kendaraan itu berasal dari produk yang tak tidak disubsidi.
"Saya memilih harga listrik lebih murah dari BBM
besubsidi, Rp 1300 per Kwh tidak disubsidi," kata Nur, di kantor
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE)
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Jakarta, Senin (12/7/2013).
Selain
lebih murah, Nur menambahkan, penyerapan energi mobil listrik juga
lebih maksimal ketimbang mobil berbahan bakar BBM. Salah satunya
terbukti dari penggerak listrik yang jauh lebih efisien karena tak
menyebabkan mesin kendaraan panas.
"Bensin 30% sisanya jadi
panas, kalau mobil listrik dingin mesinnya. Itu tandanya konversi listik
bergerak jadi efisien," ungkapnya.
Untuk pengembangan mobil
listrik di tanah air, Nur menyarankan agar produsen mobil alternatif ini
menurunkan harga mobil listrik. Untuk meringankan harga mobil yang
dipelopori Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan
tersebut, produsen mobil listrik diusulkan menerapkan sistem leasing pada batere mengingat komponen tersebut merupakan salah satu yang paling mahal.
"Saya
kira listriknya tidak disubsidi, sepeda motor mungkin masih disubsidi.
Ternyata dengan membandingkan biaya bensin dan listrik murah listrik,
dengan itu dia menurunkan harga mobil," kata dia.
Salah satu
komponen yang bisa diberikan dalam skema leasing adalah tabung gas yang
disediakan pertamina. "PLN hanya menyediakan listriknya saja," kata dia.
liputan6
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar