Tetapi
itu tidak berlaku bagi Zhejiang 001 Group. Mobil tenaga surya
rakitannya dijual dengan sangat murah. Hanya US$ 5.560 atau kurang dari
Rp 55 juta per unit!
Dari
sisi eksterior, dengan posisi panel surya selebar itu menempel di atap,
mobil ini memang tampak aneh untuk dilihat. Namun jika Anda benar-benar
berniat menyelamatkan lingkungan, tampilan kurang nyaman mungkin bisa
sedikit diabaikan.
Perusahaan
yang berdiri sejak 1988 ini menyatakan, panel surya yang dipasang pada
atap mobil rakitannya mampu menyerap 95 persen energi panas dan langsung
mengkonversikan sekitar 14-17 persennya menjadi energi listrik untuk
menjalankan mobil ini.
Untuk
melajukan mobil ini sejauh 5 kilometer, penggunanya cukup 'menjemur'
mobil ini sekitar satu jam. Tetapi jika ingin membawanya menjelajah
lebih jauh lagi, waktu pengisian energi pun harus dilakukan lebih lama.
Sekadar info, untuk dapat melaju sejauh 150 kilometer, waktu pengecasan
yang dibutuhkan mobil sekitar 30 jam.
Mobil
ini sempat dipamerkan, September 2008 lalu. Yaitu pada Zhejiang
International Bicycles and Electric-powered cars Exhibition ke-29. Ini
adalah pameran rutin tahunan salah satu kota besar di China itu, yang
mengusung penghematan energi sebagai tema utama.
Grup
perusahaan Zhejiang 001 yang terbilang cukup pengalaman dengan
peralatan-peralatan serba eletronik, adalah peserta tetap pameran ini.
Perusahaan ini mengambil spesialisasi pembuatan produk elektronik dan
telekomunikasi. Mulai antena televisi, penerima satelit digital, kabel
televisi, hingga sepeda listrik. Produk-produk Zhejiang bisa ditemui di
sejumlah negara seperti Asia Tenggara, Eropa, Africa, Timur Tengah,
Australia serta Russia.
Tetapi
sayang, Zhejiang 001 memproduksi mobil ini dengan sangat terbatas,
yaitu hanya 10 unit. Jadi bagi Anda yang berminat untuk membelinya,
bersabarlah. Barangkali dalam beberapa tahun ke depan perusahaan ini
akan membuat mobil hemat energi yang diproduksi secara masal. Tentunya,
mobil yang pepampilannya lebih enak dipandang dan murah harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar