[3 Juli] Ketergantungan terhadap minyak bumi menurut Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral, Jero Wacik akan sangat memberatkan karenanya pemerintah
mendorong pengembangan energy baru terbarukan yang lebih ramah terhadap
lingkungan (energy hijau) guna menggantikan energi minyak yang saat ini
mendominasi. Untuk memberikan kepastian kepada pelaku usaha pengembang
energy baru terbarukan , pemerintah telah mengeluarkan berbagai
kebijakan dan insentif yang tertuang dalam bentuk regulasi.
“Kita
harus tinggalkan ketergantungan terhadap minyak, kita harus harus
pindah ke energi hijau, disitu ada geothermal, ada tenaga matahari,
kemudian ada tenaga air, ada biomasa, sampah, ada tenaga angin tenaga
gelombang laut, nah jadi inilah sebetulnya masa depan Indonesia, kalau
kita terus tergantung kepada minyak berat nanti, “ ujar Menteri ESDM,
Jero Wacik usai membuka Talk Show Indonesia Menuju Energi Hijau yang
digagas Ikatan Alumni ITB Angkatan 1978. Rabu (03/06/2013).
Pengembangan
energy baru terbarukan yang ramah lingkungan harus terus digalakkan
Pemerintah dengan mengeluarkan berbagai kebijakan berkaitan tarif dan
insentif-insentif lainnya bagi investor karena itu, menurut Menteri,
kinilah saat inilah yang paling tepat bagi pengembang yang ingin
mengembangkan energy baru terbarukan sebagai sumber energy.
“Untuk
Geothermal saya sudah memberikan patokan harga tertinggi yang baik,
Kepmennya sudah, kemudian tenaga matahari, sudah saya keluarkan juga
harga patokan tertingginya jadi 25 sen dollar selama 25 tahun, itu luar
biasa karena harga panas matahari itu murah sekali tidak perlu diangkut,
datang sendiri mataharinya, sinarnya, ini yang harus kita dorong
terutama yang di pulau-pulau terpencil kalau ada masyarakat yang
masyarakat kekurangan listrik disitulah digunakan tenaga matahari,”
ujar Wacik. (SF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar