[20 Juni] Mobil murah akan segera membanjiri pasar Indonesia. Di saat bersamaan,
pemerintah sedang mengampanyekan mobil listrik sebagai alternatif mobil
yang lebih ramah lingkungan.
Kedua jenis mobil yang menjalankan konsep LCGC (low cost green car) itu secara banderol hampir masuk ke segmen pasar yang sama.
Mobil
murah disebutkan bakal berada di kisaran Rp75 juta-an, sementara
Presiden SBY mengharapkan mobil listrik bisa dipasarkan dengan harga
kurang dari Rp100 juta.
Menanggapi hal ini, Menteri Riset dan
Teknologi Gusti Muhammad Hatta tetap yakin, mobil ramah lingkungan
buatan dalam negeri tidak kalah dibandingkan mobil murah impor yang juga
ramah lingkungan.
"Pemerintah akan memberi dukungan dan
perlindungan penuh untuk mobil dalam negeri supaya laku, misalnya dengan
membatasi impor mobil murah luar negeri," kata Gusti usai meresmikan
Wahana Dinosaurus di Pusat Peragaan Iptek di TMII, Jakarta Timur, hari
ini.
Ia memaparkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah
mengeluarkan peraturan untuk memproteksi mobil buatan dalam negeri. Dan,
saat ini aturan teknisnya ada pada Kementerian Perindustrian.
Bisa 100% Lokal
Lebih
lanjut, Gusti mengatakan dalam aturan perlindungan mobil murah terdapat
kewajiban peningkatan menyertakan kandungan lokal dalam negeri.
"Kalau
mobil listrik sekarang kandungan lokalnya 30 persen, tahun depan harus
50 persen, dan nanti bisa sampai 100 persen," ujar mantan Menteri
Lingkungan Hidup itu.
Ia mengakui, mobil listrik masih tergolong
mahal gara-gara biaya riset. Namun, jika sudah matang, yaitu tahap
produksi massal, biaya mobil alternatif itu bisa berkurang 30 persen.
"Kalau
sudah begitu, supaya murah, nanti pemerintah meringankan pajaknya.
Presiden maunya (harga) di bawah 100 juta rupiah" katanya.
viva
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar