[4 Juni] Lembaga
Ilmu Pengetahuan (LIPI) mengklaim menciptakan baterai lithium pertama
dari keramik di dunia yang dapat menahan panas sampai 200 derajat
Celcius. Baterai ini dapat digunakan pada mobil hibrida.
Bambang
Prihandoko, peneliti Material dan Komposit Pusat Penelitian Fisika
LIPI, menyatakan pembuatan baterai lithium dari komposit material gekas
keramik di dunia baru dapat dikembangkan lembaga tersebut. Dengan
begitu sistem fuel tidak memerlukan sistem pendingin.
Baterai lithium dari keramik dapat menahan panas sampai 200 derajat Celcius. Hal ini dapat digunakan pada mobil hibrida.Selama
ini mobil hibrida masih menggunakan baterai dari polimer padat yang
tidak tahan panas. Dengan begitu mobil ini memerlukan pendingin.
Sel baterai lithium dari keramik dengan 3,3 volt dan 200 mili ampere akan diserikan dan diparalelkan. Hal ini menyediakan listrik fuel cell selama dua jam bagi kecepatan kendaraan 100 km per jam.
LIPI
telah mengembangkan baterai dari polimer padat berbentuk prototipe.
Baterai ini telah dipatenkan LIPI. Jadi, baterai dapat diproduksi secara
massal.
Namun
baterai lithium buatan LIPI, ujar Bambang, belum diujicoba pada
kendaraan listrik fuel cell buatan LIPI yang masih menggunakan lead acid
(aki konvensional).
Mobil hibrida dengan sistem fuel cell telah diperkenalkan hamper semua produsen sejak dua tahun. Sekarang sejumlah produsen sedang mengembangkan baterai aman, bertenaga tahan lama, ringan, dan cepat diisi ulang.
lipi
apakah baerai ini sudah dijual di pasaran?
BalasHapusberapa berat baterainya?
terima kasih
Kalau LIPI biasanya masih tahap riset, Pak Alex.
HapusTapi kami sudah pakai kendaraan listrik dalam waktu cukup lama, yaitu 8 tahun. Jadi sudah mencoba berbagai jenis baterai juga. Jika tertarik bisa gabung dgn komunitas gratis, nanti langsung saja diskusi pengalaman tentang berbagai baterai yg sdh pernah digunakan.