Perkembangan teknologi pemanfaatan energi samudera khususnya arus
laut sebagai energi baru terbarukan di dunia saat ini berkembang dengan
pesat, seiring dengan meningkatnya tuntutan akan kebutuhan energi
listrik masyarakat kawasan pesisir serta semakin maraknya isu pemanasan
global yang mendorong untuk membatasi penggunaan bahan bakar
hidrokarbon. Prinsip yang dikembangkan pada aplikasi teknologi
pemanfaatan energi arus laut adalah melalui konversi tenaga kinetik masa
air laut menjadi tenaga listrik.Tercatat beberapa negara telah berhasil
melakukan instalasi pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan
energi arus dan pasang surut, mulai dari prototype turbin pembangkit
hingga mencapai turbin skala komersial dengan kapasitas 1,2 MW/turbin,
seperti yang telah dibangun di Skotlandia, Swedia, Perancis, Norwegia,
Inggris, Irlandia Utara, Australia, Italia, Korea Selatan dan Amerika
Serikat.
Kecepatan arus laut yang keluar masuk Selat Larantuka
antara pulau Flores dan Pulau Adonara, sangat fenomenal.Pada saat bulan
baru dan bulan purna kecepatan laut yang keluar dari Selat Larantuka
menuju Laut Flores pada beberapa titik dapat mencapai 1,5-3,4 meter per
detik. Arus laut dengan kecepatan seperti sungguh menyimpan energi
kinetik yang besar, yang dapat diubah menjadi tenaga listrik.
Berdasarkan
road map penelitian karakteristik arus laut serta estimasi daya listrik
yang telah dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan (PPPGL) sampai tahun 2010 di perairan Nusa Tenggara, Tim
Perekayasa Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Hidrodinamika Indonesia
(UPT LHI) BPPT mulai menguji coba prototype pembangkit listrik tenaga
air laut (PLTAL).Turbin PLTAL yang dipasang adalah turbin-turbin poros
vertikal tipe Darrieus berbilah turbin lurus.
Berdiameter putar 2
meter dan panjang bilah 2 meter dengan efisiensi total 35 persen, turbin
dapat menghasilkan listrik 2 kilowatt (kW) pada kecepatan arus 1,4
meter per detik.Generator PLTAL yang digunakan adalah generator tipe
magnet permanen dengan kapasitas 3,5 kw pada putaran 250 rpm. Untuk
menstabilkan daya listrik yang naik turun mengikuti naik turunnya
kecepatan arus laut, maka output listrik AC 3 phasa diubah menjadi DC.
Arus DC diubah menjadi DC, kemudian arus DC diubah kembali menjadi AC
stabil bertegangan 220 volt dan frekuensi 50 hertz melalui inverter
kapasitas 2 kW.Prototipe PLTAL dipasang pada posisi kurang lebih 100
meter dari dermaga penyeberangan Dusun Tanah Merah Desa Wureh, kecamatan
Adonara Barat Pulau Adonara. Agar ponton penyangga turbin tidak hanyut
terbawa arus laut maka 4 buah jangkar dan sistem tambat dipasang untuk
menjaga agar ponton tepat pada tempatnya.
Sumber: ESDM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar