Saat
ini, semua negara di dunia sedang menghadapi permasalahan mengenai
tingginya kebutuhan energi global, terkait dengan pertumbuhan populasi
dan industri khususnya di Asia. Dalam pembukaan International Conference
on Sustainable Energy Engineering and Application (ICSEEA) 2012, Kepala
LIPI, Prof. Dr. Lukman Hakim, M.Sc mengatakan bahwa 40 persen kebutuhan
energi global dipenuhi oleh minyak mentah sebagai sumber energi utama.
Walaupun sumber energi tersebut terus menurun, kebutuhan global akan
minyak mentah malah meningkat sebesar 1.7 persen di tahun 2011. “Hal
ini, mendorong berbagai negara, termasuk Indonesia, terus mencari sumber
energi alternatif lainnya”, ujarnya.
Indonesia sendiri,
diprediksi akan kehabisan minyak mentah dalam 18 tahun kedepan. Untuk
itu, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya
mineral, menyatakan bahwa, ketergantungan akan bahan bakar fossil harus
dikurangi dan digantikan secara bertahap oleh New and Renewable Energy
(NRE).
Menurut Lukman, Indonesia memiliki potensi tenaga surya
sebesar 4.8 kWh/m2 atau 112.000 GWp dan hanya 10 MWp yang baru
digunakan. Pemerintah kini menargetkan penggunaan energi tenaga surya
sebesar 0.87 GW atau 50 MWp di tahun 2025. Penggunaan biomassa untuk
pengembangan energi berkelanjutan juga layak untuk dipertimbangkan.
“Biomassa sendiri memiliki kelebihan karena sifatnya yang terbarukan,
berpotensi untuk diporoduksi secara disentralisasi, dan yang paling
penting, bebas karbon, sehingga dapat berperan dalam mitigasi perubahan
iklim (climate change),” ujarnya.
Ketua pelaksana ICSEEA 2012, Dr.
Eng. Budi Prawara, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa dengan
mengangkat tema “Biomass and Solar Energy for Sustainable Development”,
konferensi internasional ini diikuti oleh 16 negara. “Sebanyak 93
makalah dari 17 negara masuk ke panitia dan kemudian diseleksi menjadi
61 makalah untuk dipresentasikan baik dalam bentuk oral maupun poster,”
katanya.
Diselenggarakan dari tanggal 6 – 8 November 2012 di Hotel
Inna Garuda – Yogyakarta, konferensi ini menghadirkan pembicara kunci,
antara lain: Prof. Dr. Craig Froome (The University of Queensland –
Australia), Prof. Dr. Rosli Abu Bakar (Univeristi Malaysia Pahang –
Malaysia), Ir. Tumiran, M. Eng, Ph.D (Universitas Gadjah Mada), Prof.
Dr. Mukesh T. Pandya (University of Mumbai – India), dan Prof. Dr. Kanit
Wattanavichien (Chulalongkorn University – Thailand) (Humas BKPI –
LIPI).
Sumber: LIPI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar